Ketika mengelola website, redirect PHP kadang diperlukan. Tujuannya agar pengunjung dapat dialihkan dari suatu halaman ke halaman lainnya sesuai kebutuhan.
Sayangnya, kalau metode redirect yang digunakan tidak tepat, malah akan merugikan. Nah, bagaimana cara melakukan redirect dengan benar? Dan apakah metode redirect lain yang bisa digunakan? Kami akan menjelaskannya di artikel ini!
Cara Redirect PHP Standar
Umumnya, membuat redirect yang sederhana dilakukan dengan menggunakan kode sebagai berikut:
<?php
header(“location: urlbaru.php”);
Dengan cara tersebut, pengunjung akan diarahkan ke halaman website yang baru, yaitu URL bernama urlbaru.php.
Namun, cara melakukan redirect ini sebenarnya memiliki kekurangan:
Pertama, redirect pada PHP standar bisa dikatakan kurang aman. Alasannya, dengan menggunakan header() saja untuk pengalihan tersebut, website masih akan menjalankan kode program yang ada di bawah header().
Artinya, pengunjung dapat memanipulasi berbagai kode di bawah header() dengan mudah tanpa ketahuan oleh pemilik website.
Cara Redirect PHP dengan Metode 301
Meskipun mudah dilakukan, redirect PHP standar memiliki kekurangan. Jadi, Anda perlu menggunakan alternatif PHP redirect dengan metode 301, yaitu pengalihan permanen.
Inilah kode yang bisa Anda gunakan:
<?php
//membuat metode redirect dengan kode 301
header(“location: urlbaru.php”, true, 301);
//membuat kode di bawah header tidak diproses oleh website sehingga lebih aman
exit();
Pada kode di atas, Anda menggunakan kode 301 supaya crawler tidak membaca halaman lama. Jadi, halaman tujuan pengalihan-lah yang akan diindex untuk ditampilkan ke SERP. Hal inilah yang tidak terjadi pada metode sebelumnya.
Metode Redirect Lain
Sebenarnya, untuk mengalihkan halaman website apakah hanya bisa dengan redirect PHP? Jawabannya, tidak. Ada metode lain yang bisa Anda coba, yaitu menggunakan HTML dan JavaScript.
HTML
Nah, jika menggunakan HTML, contoh kodenya seperti ini:
<meta content=”0; url=urlbaru.php” http-equiv=”refresh”>
Kode di atas akan mengalihkan halaman website ke URL bernama urlbaru.php secara langsung. Sebab, menggunakan interval 0 detik. Dengan begitu, perpindahan halaman terjadi tanpa jeda waktu.
JavaScript
Sedangkan untuk JavaScript, Anda bisa menggunakan kode di bawah:
setInterval( () => {
window.location.href = ‘urlbaru.php’;
}, 1000);
Kode di atas akan mengalihkan halaman ke urlbaru.php juga. Bedanya, ada waktu jeda selama 1000 ms atau 1 detik baru terjadi pengalihan berkat pengaturan interval.
Jadi, bisa dikatakan bahwa redirect menggunakan HTML dan JavaScript jauh lebih fleksibel karena Anda dapat mengatur kapan halaman akan dialihkan. Namun, redirect PHP masih unggul dari sisi performa dibandingkan kedua metode tersebut.
No comments:
Post a Comment