Wednesday, 22 September 2021

Apa itu NoSQL? Simak Penjelasan Lengkapnya!

 

Mengelola database tak hanya bisa dilakukan dengan sistem manajemen relasional (RDBMS) saja, lho. Sekarang, Anda juga bisa memanfaatkan NoSQL untuk mengelola database secara lebih fleksibel.

Tak hanya itu, banyak perusahaan besar seperti Amazon yang beralih menggunakannya karena lebih cocok untuk pengembangan data sesuai kemajuan teknologi.

Lalu, apa itu NoSQL dan bagaimana cara kerjanya?

Kami akan membahasnya secara mendalam di artikel ini. Mulai dari pengertian, kelebihan, hingga perbedaan SQL dan NoSQL. Penasaran, kan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Apa itu NoSQL?

NoSQL adalah singkatan dari Not Only SQL. Database management system ini bersifat tanpa relasi (non-relational). Artinya, NoSQL bisa mengelola database dengan skema yang fleksibel dan tidak membutuhkan query yang kompleks.

Dengan pendekatan ini, NoSQL mempunyai skalabilitas tinggi untuk dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan data yang ada. Tak heran, database management ini dianggap paling cocok untuk mengolah big data yang selalu berubah-ubah sekalipun. 

Bagaimana database management ini bisa demikian bermanfaat? Hal itu karena ditunjang oleh pilihan berbagai jenis database yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Jenis-Jenis Database NoSQL

Secara umum, database pada NoSQL dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

1. Key-value

Jenis database ini menyimpan database dalam pasangan key/value berbentuk tabel hash yang simpel. Jadi, cocok digunakan oleh Anda yang ingin menyimpan banyak data tanpa menggunakan query yang ribet saat hendak memprosesnya.

Pada key-value, setiap key-nya itu unik, sedangkan value-nya bisa berupa JSON, BLOB (Binary Large Objects), string, dan lain sebagainya.  Sebagai contoh, Anda bisa melihatnya di bawah ini:

contoh database key-value nosql

Beberapa database key-value yang populer adalah RedisDynamoDB, dan Riak

2. Column-based

Column-based (disebut juga dengan wide-column) merupakan jenis database NoSQL yang menyimpan data dalam bentuk kolom. Jadi, column-based sangat cocok untuk query SUM, COUNT, AVG, MIN, dan semacamnya..

Contoh NoSQL column-based bisa Anda lihat di bawah ini:

contoh database column-based nosql

Kelebihan utama NoSQL column-based adalah fleksibilitas kolomnya. Setiap kolom tak terikat dengan kolom lainnya. Maka, Anda bebas mengubah kolom apapun tanpa mempengaruhi yang lain. 

Beberapa database column-based yang populer adalah HBaseCassandra, dan Hypertable.

3. Document-oriented

Jenis database ini menggunakan data yang berisi sepasang key dan value yang disimpan di dokumen dengan format JSON atau XML. Value disini bisa saja berupa string, angka, boolean, arrays, hingga object. 

Supaya lebih jelas, berikut perbandingan document-oriented NoSQL dan relational SQL:

contoh database document-oriented nosql

Bagi Anda yang akrab dengan JSON, Anda tentu melihat kemiripan struktur yang digunakan jenis NoSQL tersebut. Struktur itu berbeda dengan tabel relasional ala SQL yang mempunyai baris dan kolom.

Dengan pendekatan ini, Anda tak perlu tahu kolom-kolomnya terlebih dahulu seperti di SQL. Sangat fleksibel, kan? Tak heran, jenis database document-oriented ini kebanyakan digunakan untuk CMS, platform blogging, analisis real-time, dan aplikasi e-commerce.

Beberapa database document-oriented yang populer adalah Amazon SimpleDBCouchDB, dan MongoDB.

No comments:

Post a Comment

Self-talk dalam Psikologi

Self-talk dalam Psikologi Sempatkah kalian berdialog dengan diri sendiri? Dimana kala suara-suara kecil di kepala kalian mengisi benak kali...